Salam perkenalan,
Di tengah malam sepi
memasuki Tahun Baru 2010, saya melakukan perenungan khusuk, karena detik-detik
itulah saya memasuki usia ke 70, usia yang dianggap punya arti istimewa dalam
kehidupan seorang anak manusia. Saya mencoba melihat kembali padang kehidupan yang
telah kulalui, memotret diri pribadi saya saat itu, situasi dan kondisi yang
melingkupiku, dan lain-lain yang ada pada diriku, serta sikap, kebijakan,
aktivitas, dan perbuatan yang perlu dan bisa saya lakukan.
Kesimpulan terpenting
dari perenungan itu adalah: “Saya harus tetap berusaha berpikir dan berbuat
untuk Bangsa, Rakyat, dan Tanah Air Indonesia, untuk Founding Father
Utama - Penyambung Lidah Rakyat Indonesia - Bung Karno, Ajaran-ajaran Bung
Karno, dan berkaitan dengan itu juga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Umat Manusia”. Terlalu muluk memang, tetapi apalah salahnya seseorang
berkeinginan, bercita-cita dan beriktikad serta bertekad mulia.
Dengan tema semacam itu,
mungkin sebagian saudara-saudara ada yang langsung bersikap negatif, tetapi
saya yakin banyak pula yang menyambut dengan positif, sebab memang demikian
pulalah sikap orang terhadap Bung Karno.
Ya, tetapi mungkin akan
tetap menggantung pertanyaan umum: mengapa memilih tema ini? Topik dalam
wilayah yang sudah banyak diteliti, dikaji, dan dikupas oleh banyak lapisan dan
tingkatan; yang telah dibeber dalam banyak versi dari yang deskripsi sampai
yang sekedar ilusi dan halusinasi; dari yang realita sampai yang sekedar
fatamorgana; dari yang fakta sampai yang rekayasa; dari yang obyektif sampai
yang subyektif; dari yang mengapresiasi sampai yang mencaci-maki; dari yang
memuja sampai yang menistha; dan dari yang mendewa-dewakan sampai yang
mempersetankan.
Ya, saya juga menyadari
dan mengetahui segala permasalahan yang terkandung dalam topik itu. Tetapi
justru karena itu saya memilihnya. Sebab saya memang ingin ikut memasuki hutan
belantara yang demikian itu; yang berisi segala tanaman dari yang beracun
sampai yang manfaat besar; yang berisi segala jenis binatang dari yang paling
buas dan berbisa sampai yang paling jinak; dan yang berisi semua
bau-bauan dari yang paling harum sampai yang paling anyir-memualkan. Mengapa?
Sebab, menurut saya,
Bung Karno adalah orang hebat dan luar biasa nasional maupun internasional,
orang besar yang pernah dimiliki bangsa ini; sebab Bung Karno telah mengabdikan
seluruh hidupnya untuk perjuangan Bangsa dan Rakyatnya; sebab Bung Karno telah
menyerahkan segenap jiwa-raga sepanjang hidupnya untuk kepentingan Bangsa dan
Negaranya; sebab Bung Karno telah membimbing dan memimpin perjuangan Bangsa dan
Rakyatnya sehingga tercapai salah satu tujuan perjuangannya, yaitu
terujudnya:
"Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berwilayah dari Sabang sampai Merauke, yang merdeka dan
berdaulat penuh, demokratis, aman dan damai, dengan segenap kekayaan alam
berlimpah yang terkandung di dalamnya, dengan meninggalkan utang hanya sebesar
..............……US$ 2,211,800,000,00 (duamilyar duaratus sebelas juta delapan
ratusribu dolar AS)"
Bung Karno yang peranan
dan hasilnya hebat dalam perjuangan bangsa itu akhirnya berhasil dihabisi oleh
musuh utamanya, yaitu NEKOLIM (neo-kolonialisme, kolonialisme dan
imperalisme ):
•
|
dihabisi segala harkat, martabat
dan harga diri pribadinya,
|
•
|
dihabisi segala kedudukan dan
atributnya,
|
•
|
dihabisi segala ajaran dan
pemikiran-pemikirannya,
|
•
|
dihabisi segala hasil-hasil
perjuangannya,
|
•
|
dihabisi segala citra kebaikannya,
|
•
|
difitnah, dinistha dan dihina
tanpa hak jawab segala aspek kehidupannya,
|
•
|
dituduh melakukan perebutan
kekuasaan (kudeta) terhadap kekuasaan yang dipegangnya,
|
•
|
dirampas hak-hak sipil dan hak-hak
asasinya,
|
•
|
ditempatkan hidup terkucil dalam
tahanan keras dengan segala penderitaannya,
|
•
|
tak dirawat sepatutnya
kesehatannya yang parah memilukan,
|
•
|
dikutuk sepanjang sejarah, karena
dinyatakan dalam suatu Ketetapan MPR mempunyai persoalan hukum yang tidak
terselesaikan untuk selama-lamanya,
|
•
|
dan akhirnya wafat mengenaskan
dalam negara merdeka yang diperjuangkannya sepanjang hidupnya.
|
Hal-hal tersebut tentu
tidak benar dan tidak bisa diterima. Kebesaran dan jasa-jasanya tidak bisa
dibiarkan berlalu tanpa kesan. Hasil-hasil perjuangannya tak bisa dibiarkan
diporak-porandakan lawan-lawan politiknya. Ajaran-ajaran dan
pemikiran-pemikirannya masih dan akan tetap diperlukan dalam meneruskan
perjuangan bangsanya. Keteladannya tetap diperlukan oleh generasi penerusnya,
anak-anak bangsa yang lahir kemudian.
Itulah sebabnya, maka
sepeninggalnya banyak muncul lembaga-lembaga, yayasan-yayasan, badan-badan,
atau yang sejenisnya, yang berusaha menjawab tantangan-tantangan itu. Tetapi
lembaga-lembaga yang telah ada, masih kurang tampak adanya kegiatan-kegiatan
yang konsisten, terus-menerus, kontinyu, berkesinam-bungan dan semakin
meningkat sebagai tanda adanya daya hidup dan daya kembang. Ada yang
kegiatannya hanya mengadakan pameran foto beberapa kali di beberapa kota, ada
beberapa yang masing-masing menyelenggarakan satu universitas atau perguruan
tinggi, ada yang menyelenggarakan persekolahan, ada yang hanya menerbitkan
beberapa buku, ada yang hanya beberapa kali mengadakan seminar, atau bahkan ada
yang hanya sekedar mengadakan pertemuan-pertemuan kecil bernostalgia.
Dari pengamatan
sepintas, yang penyelenggaraannya tampak berjalan tertib dan teratur,
persediaan bukunya cukup lengkap, dengan sarana dan prasarana yang
representatif adalah Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar, yang
didanai dengan anggaran belanja negara, dan dikelola oleh tenaga-tenaga profesional
dari pemerintah. Tetapi untuk peminat yang tersebar dari berbagai penjuru tanah
air di seluruh Indonesia untuk datang ke Blitar bukanlah pekerjaan yang mudah
dan murah.
Sementara itu, meskipun
telah lebih 30 tahun dipisahkan sama sekali dengan bangsa dan rakyatnya,
dijejalkan segala berita buruk dan citra jelek tentang dirinya, namun ternyata
Bung Karno tidak berhasil dihilangkan dari ingatan kolektif bangsanya.
Penghormatan dan keingintahuan masyarakat luas seluruh tanah air, termasuk
generasi mudanya tentang siapa sebenarnya Bung Karno, baik kehidupan
pribadinya, kegeniusannya, luas dan dalamnya pengetahuannya, kepemimpinannya,
kepejuangannya, pemikiran-pemikiran atau ajaran-ajarannya, maupun kepiawaiannya
sebagai orator, masihlah sangat besar.
Kenyataan-kenyataan
itulah yang mendorong kami untuk menyelenggarakan suatu lembaga kesukarnoan
lewat situs, yang kontinyu dan punya daya kembang, dan yang memungkinkan
masyarakat dari seluruh penjuru tanah air dengan mudah setiap saat bisa
mengakses dan mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan, serta yang kemudian bisa
dikembangkan lebih luas lagi dengan mendirikan THE SOEKARNO FOUNDATION
Semula ada keinginan
kuat untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara lengkap, menyeluruh dan
komprehensif, baik dasar-dasar pemikirannya, bentuknya, kepengurusannya,
program-programnya, pendanaannya, usaha-usahanya, dan lain-lain.
Tetapi semangat
perfeksionis semacam itu justru menjadi menghambat utama. Bukan saja pembuatan
konsepnya perlu waktu yang lama, tetapi hasilnya juga selalu tidak bisa
memuaskan. Sehingga keinginan semacam itu untuk sementara diubah, yaitu membuat
dan menyiarkan bentuk sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya itu dilakukan
secara berangsur sambil jalan, dan bersamaan dengan itu langsung melakukan
action konkrit secara bertahap.
THE SOEKARNO FOUNDATION
akan meliputi 7 Bentuk atau Bidang kegiatan, yaitu:
a. Dokumentasi
b. Pusat Pendidikan, Kaderisasi dan Sekolah
Soekarno
c. Pelurusan Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
d. Pengungkapan Peristiwa G30S 1965 dan Kudeta
Merangkak 1965 – 1957 secara obyektif dan benar
e. Penganugerahan SOEKARNO AWARD secara nasional
dan internasional
f.
Majalah Alam Maya -
Dialog Interactif
g. Komunikasi dan Koordinasi intensif dengan
lembaga sejenis, nasional-internasional
Dari 7 bidang itu akan
dipilih terlebih dahulu :
a. Dokumentasi
b. Majalah Alam Maya - Dialog Interactif
Bidang Dokumentasi akan
meliputi:
1. Penyelenggaraan e-library buku-buku, kursus-kursus,
dan pidato-pidato Bung Karno
2. Himpunan lukisan-lukisan, patung-patung, dan
koleksi benda-benda seni Bung Karno
3. Perawatan, pemeliharaan, pemuliaan, dan
pengabadian tempat penahanan, pemenjaraan, pembuangan, dan pengasingan Bung Karno,
serta buku-buku peninggalannya
4. Peristiwa-peristiwa monumental dan bersejarah
dalam perjalanan hidup dan perjuangan Bung Karno
5. Buku-buku dan tulisan orang lain tentang Bung
Karno
Dari Kegiatan
Dokumentasi ini dipilih terlebih dahulu e library yang akan disajikan secara
berurut sbb:
a.
Di Bawah Bendera
Revolusi Jilid II, yang berisi
a. Pidato Proklamasi Bung Karno tanggal 17 Agustus
1945
b. Pidato Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan
Presiden Soekarno dari tahun 1946 s/d 1964
c. Pidato Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan
Presiden Soekarno tahun 1965
d. Pidato Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan
Presiden Soekarno tahun 1966
b.
Di Bawah Bendera
Revolusi Jilid I, yang berisi kumpulan berbagai tulisan Bung Karno
c.
Pancasila Bung Karno,
himpunan pidato, kursus, ceramah, dan kuliah Bung Karno tentang Pancasila
d.
Buku-buku yang berisi
tulisan-tulisan, dan pidato-pidato Bung Karno yang tersebar
e.
Buku-buku karya orang
lain tentang Bung Karno
Dan untuk Dialog
Interactif sebagai pembuka dan materi awal akan disajikan makalah tentang
Pelurusan Sejarah Pancasila, yang saya tulis sekitar 10 tahun yang lalu. Selama
ini telah diadakan perbaikan-perbaikan sekedarnya. Dan sekarang sedang saya
persiapkan materi untuk revisi yang lebih luas.
a. Makalah ini sementara disajikan sebagai materi
awal dialog untuk mendapatkan kritik, saran, koreksi, penyempurnaan, dan
masukan, untuk kemudian bersama materi revisi yang sedang dipersiapkan, disusun
dan disajikan sebagai salah satu buku Pelurusan Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia yang obyekyif dan benar berdasar fakta dan argumentasi
b. Oleh karena itu, setelah dicapai bentuk final
yang dianggap paling lengkap dan benar akan dimasukkan dalam kelompok Pelurusan
Sejarah Perjuangan Bangsa.
c. Untuk selanjutnya materi Dialog Interactif ini
bisa saja diajukan oleh pihak masyarakat lewat lembaga The Soekarno Foundation,
disesuaikan dengan konteks situasinya. Misalnya pada menjelang dan sekitar
bulan Agustus dibahas bersama makalah tentang Proklamasi Kemerdekaan, menjelang
dan sekitar bulan November dibahas Hari Pahlawan dan pemberian gelar Pahlawan,
dst.
Demikianlah sebagai
perkenalan sederhana, dan langkah awal ini kami harap bisa berfungsi sebagai
peletak dasar dan pembuka jalan terbentuk dan berkembangnya satu lembaga Bung
Karno dan Ajaran Bung Karno, untuk selanjutnya dikelola secara gotongroyong
untuk kemudian menjadi milik bersama pula.
Kami sungguh sangat
berharap bisa berfungsi sebagai pengisi mata rantai yang hilang setelah
dipisahkan dan dijauhkannya Bung Karno dan Ajaran-ajaran Bung Karno dari Bangsa
dan Rakyat Indonesia untuk masa lebih 30 tahun di masa lalu. Kami sungguh
berharap bisa sambung dengan generasi muda yang lebih luas yang akan menjadi
pewaris dan penerus kepengurusan Bangsa dan Negara ini. Kami sungguh berharap
akan tersambung jalinan benang merah dari para Founding Fathers Bangsa ini
dengan Generasi Penerus Pemilik Masa Depan Bangsa ini. Kami sungguh berharap
pesan dalam Pidato Proklamasi terakhir Bung Karno tahun 1966, benar-benar bisa
dilaksanakan:
JANGAN
SEKALI-KALI MENINGGALKAN SEJARAH.
Terima
kasih
Semoga
bermanfaat.
Jakarta,
jam 09, tanggal 10, bulan 11, tahun ’12
Post a Comment